Tgl.Publikasi : 4 Maret 2025
Penulis :
Mega Mikasari
Jatengnews.my.id - Purbalingga, Seorang perempuan berinisial SP (30) menjadi korban penipuan daring setelah berkenalan dengan seorang
pria melalui platform TikTok pada 3 Maret 2025.
Pelaku yang memperkenalkan diri sebagai Yusuf Muhammad (41), mengaku berdomisili di Bandung, tepatnya di Kecamatan Astana Anyar. Ia juga
menyatakan bahwa dirinya bekerja di Chevron Corporation, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas lepas pantai.
Selama berkomunikasi melalui WhatsApp, korban dan pelaku menjalin hubungan yang cukup intens. Pelaku mengaku memiliki seorang anak yang tinggal bersama orang tuanya di Bandung. Setelah beberapa hari saling mengenal, pelaku mulai meminta bantuan keuangan dengan dalih membutuhkan Rp5 juta untuk kebutuhannya sendiri, keperluan pekerjaan, serta biaya pengobatan anaknya yang sedang sakit.
Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengaku belum menerima gaji selama tiga tahun. Ia menyakinkan korban bahwa dana tersebut bisa
segera dicairkan apabila korban bersedia meminjamkan Rp5 juta kepadanya. Sebagai bentuk janji manis, pelaku berjanji akan mengembalikan
uang tersebut dalam jumlah yang lebih besar begitu gajinya cair. Korban bahkan diminta untuk mengirimkan KTP dan buku tabungan dengan
alasan dibutuhkan dalam proses pencairan gaji.
Terbuai oleh rayuan pelaku, korban akhirnya bersedia mengirim uang, meskipun jumlah yang berhasil ia transfer hanya Rp2 juta. Dana tersebut
dikirimkan ke sebuah rekening atas nama Dika Herdiana pada 10 Maret 2025.
Namun, hanya sehari setelah melakukan transfer, korban mulai sadar bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan. Ia mengaku merasa seperti
dihipnotis, sehingga menuruti permintaan pelaku tanpa berpikir panjang. Saat diwawancarai oleh awak media, SP mengaku masih mengalami trauma.
Ia bahkan menerima ancaman dari seseorang yang mengaku sebagai rekan kerja pelaku, yang memperingatkannya bahwa ia akan dikenakan denda jika
batal mengirimkan uang tambahan.
"Aku ikhlas dengan uang itu, yang penting identitasku tidak disalahgunakan," ujar SP dengan nada pasrah.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang yang baru dikenal,
terutama melalui media sosial. Jangan mudah percaya pada janji-janji manis, apalagi jika belum pernah bertemu secara langsung. Tetap waspada
dan selalu verifikasi informasi sebelum melakukan transaksi keuangan dalam bentuk apa pun.